PEMANFAATAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN MUTU DAKWAH


PEMANFAATAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN MUTU DAKWAH
Oleh:
Admin

A.    Latar Belakang
Teknologi informasi dan komunikasi Pada awalnya orang memperoleh pengetahuan dengan cara yang belum dapat dipercaya. Namun secara perlahan sesiring dengan perkembangan zaman, seseorang mulai menggunakan teknologi. Dengan kemampuan dan akalnya manusia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, mudah, dan nyaman. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan kemampuan dan kecerdasan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, pendidikan, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi informasi dan komunikasi merupakan suatu hal yang tidak asing lagi kalangan masyarakat. Teknologi Informasi dan Komunikasi pada masa sekarang ini memegang peranan penting, baik dalam bidang Pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, geografi, agama, dan juga berbagai bidang lainnya. Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan suatu hal yang bisa dijadikan sarana untuk menunjukkan maju atau tidaknya suatu negara. Teknologi Informasi dan Komunikasi dipandang sebagai suatu hal yang dapat mengangkat citra bangsa, negara-negara di dunia berlomba-lomba untuk memajukan teknologi, informasi dan komunikasi.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, dan menggunakan system jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan misalnya sudah merupakan kelaziman. Membantu menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para guru dan murid dilatih menggunakan komputer pribadi.

B.     Perkembangan Teknologi informasi dan Komunikasi
Perkembangan yang terjadi dengan cepat di bidang komunikasi membuat para ahli menyebutnya sebagai revolusi komunikasi. Perubahan yang cepat ini didorong oleh adanya berbagai penemuan di bidang teknologi sehingga apa yang dulu merupakan kendala dalam kegiatan komunikasi, sekarang sudah terbuka lebar. Seseorang dapat berhubungan dengan seseorang atau sekelompok orang tanpa dibatasi oleh faktor waktu, jarak, jumlah, kapasitas dan kecepatan.
Ini bisa dicontohkan dengan penggunaan satelit dalam komunikasi. Di sisi lain ada beberapa ahli yang menerima revolusi komunikasi ini dengan hati-hati. Hal ini terutama pada dampak negatifhya. Menurut Tehranian dalam 25 tahun terakhir ada tiga kekuatan, yaitu teknologis, sosio-ekonomi, dan politik yang telah mengubah sistem-sistem internasional ke tingkat tertentu. Dengan munculnya berbagai inovasi maka pengembangan komunikasi semakin pesat terutama yang dikembangkan oleh para ahli dan kaum industrialis.
Revolusi yang terjadi dalam bidang komunikasi bukan hanya terjadi pada teori ilmu komunikasi, tetapi juga terjadi pada teknologi komunikasi. Tekonologi komunikasi yang dimaksud disini adalah penggunaan teknologi sebagai media dalam komunikasi manusia. Penggunaan teknologi sebagai komunikasi manusia ini banyak dipengaruhi oleh perkenbangan-perkembangan teknologi dari ilmu pengetahuan yang lainnya.
Perkembangan teknologi komunikasi itu dapat dipahami dari berbagai sudut. Menurut Onong Uchyana Efendy, dalam sejarah ilmu pengetahuan terjadi empat kali revolusi. Revolusi Pertama membuka era bagi penelitian mengenai gaya grafitasi dan penelitian tentang dinamika gerakan benda-benda. Era ini dirintis oleh Isac Newton yang dilanjutkan dengan Bernouljs, Euler, Lagrange dan Laplace. Revolusi Kedua lebih memusatkan pada sifat-sifat kelistrikan dan kemagnitan benda sebagai keseluruhan dan juga mengenai sifat-sifat radiasi. Revolusi kedua ini dipelopori oleh Farady dan Maxwell. Revolusi Ketiga dimulai pada awal abad ini dengan diketemukannya sifat kuantum cahaya oleh Max Plane. Pemikiran ketiga ini dipelopori oleh Einstien dengan teori relativitasnya. Tokoh-tokoh lainnya pada revolusi ketiga ini adalah Rutherford yang menemukan atom, Bohr penemu kuantum, dan Iain-lain. Revolusi Keempat sering disebut dengan revolusi fisika, dimulai pada tahun 1938 dengan ditemukannya suatu tipe materi baru yang oleh Anderson disebut partikel, karena pada zaman dahulu atom diperkirakan sebagai benda paling kecil yang tidak mungkin dipecah lagi.[1]
Menurut Onong, empat revolusi pengetahuan khususnya revolusi fisika ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia yang membawa banyak perubahan yangh luar biasa dalam kehidupan. Revolusi ini membawa dampak pada empat bidang, yaitu:
1. Bidang intelektual, dengan meninggalkan kebiasaan atau kepercayaan tradisional dan mengambil kebiasaan baru.
2. Bidang industri dan kemampuan di medan perang
3. Tumbuhnya organisasi sosial dan kehidupan politik
4. Tata lingkungan.

C.    Pemanfaatan Perkembangan Teknologi Komunikasi
Manusia merupakan makhluk sosial yang mampu melahirkan peradaban dan teknologi. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mungkin bisa lepas dari manusia satu dengan manusia lainnya. Itu artinya, manusia tidak mungkin bisa berdiri sendiri tanpa adanya interaksi-interaksi sosial. Manusia memerlukan beragam informasi untuk dapat menjalani hidup lebih baik dari sebelumnya dan manusia juga perlu menjalin suatu hubungan dengan manusia lain demi tercapainya kebahagiaan, kesejahteraan. Dari apa yangtelah dilakukan akan tersirat sebuah pesan untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. oleh karena itu komunikasi tidak akan pernah bisa terlepas dari kehidupan manusia. 
Perkembangan teknologi komunikasi tak akan pernah bisa berhenti selamanya. Perkembangan ini terjadi sejak zaman dahulu hingga saat ini. Dalam pembahasan ini akan menjelaskan perkembangan teknologi komuniksasi dari masa ke masa.
Perkembangan teknologi komunikasi telah semakin mendekatkan pada batas kemampuan perangkat intelektual menghadapi kompleksitas keadaan sekarang ini. Penekanan yang lebih besar bagi penggunaan teknologi informasi untuk membangun dan mengembangkan kebersamaan serta saling pengertian atas manusia. Masalah yang timbul adalah manusia memiliki kecenderungan untuk menilai komunikasi sebagai suatu yang sederhana, sebenarnya tidak sederhana.[2] Hal ini memicu untuk pentingnya memahami perkembangan teknologi komunikasi dalam kehidupan manusia.

1.      Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi
Perkembangan teknologi komunikasi itu diawali oleh lahirnya sebuah peradaban dalam kehidupan manusia. Perkembangan peradaban ini diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah teknologi informasi), yang mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti, sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang dikenal dengan nama internet.
a.       Masa Prasejarah
Pada zaman ini, teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh manusia berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang manusia kenal. Untuk menggambarkan informasi yang diperoleh, mereka menggambarkannya pada dinding-dinding gua tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini, manusia mulai mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka, kemudian melukiskannya pada dinding gua tempat tinggalnya. Awal komunikasi mereka pada zaman ini hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan menggunakan isyarat tangan. Pada zaman prasejarah mulai diciptakan dan digunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, dan isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.
Adapun masa prasejarah dibagi beberapa masa, sebagaimana yang disebutkan berikut:
      1.            3000 SM. Masa ini untuk yang pertama kali, tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari piktografi sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi (penyebutan) yang berbeda sehingga mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.
      2.            2900 SM. Pada masa ini bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf  hieroglif. Hieroglif merupakan bahasa simbol, dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Jika simbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian, maka akan menghasilkan sebuah arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
      3.            500 SM. Pada 500 SM, manusia sudah mengenal cara membuat serat dari pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Nil. Serat papyrus dapat digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus menjadi media untuk menulis atau media untuk menyampaikan informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya juga digunakan sebagai media informasi.
      4.            105 M. Pada masa ini, bangsa Cina berhasil menemukan kertas. Kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang dikenal sekarang dengan sistem cap.[3]
b.      Masa Modern (1400 M s.d. Sekarang)
Perkembangan teknologi komunikasi pada masa modern ini terbagi kepada beberapa fase, sebagaimana disebutkan dalam pembahasan berikut ini:
                  1.      Tahun 1455. Pada tahun ini untuk pertama kalinya Johann Gutenberg mengembangkan mesin cetak dengan menggunakan plat huruf yang terbuat dari besi dan dapat diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat dari kayu.
                  2.      Tahun 1830. Augusta Lady Byron menulis program komputer yang pertama di dunia. Ia bekerja sama dengan Charles Babbage menggunakan mesin analytical yang didesain sehingga mampu memasukkan data, mengolah data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama, walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital.
                  3.      Tahun 1837. Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone. Morse menggunakan kode-kode sederhana untuk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan menggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal. Namun sinyal-sinyal yang dapat dikirim dengan baik hanya berada dalam jarak 32 km. Untuk jarak yang lebih jauh, sinyal-sinyal yang diterima menjadi terlalu lemah untuk direkam. Kemudian, Morse membangun peralatan relai yang ditempatkan di setiap 32 km dari stasiun sinyal. Relai tersebut berfungsi untuk mengulangi sinyal yang diterima dan mengirimnya kembali ke 32 km berikutnya. Relai terdiri dari sakelar yang dioperasikan secara elektromagnetik. Sistem telegraf kemudian segera digunakan untuk bisnis yang membutuhkan pengiriman pesan secara cepat untuk jarak yang jauh, seperti surat kabar dan pesan untuk perjalanan kereta api.
                  4.      Tahun 1877. Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum. Pada 1879, sistem pemanggilan telepon mulai menggunakan nomor yang menggantikan sistem pemanggilan nama. Hal ini untuk mencegah operator yang tidak mengenal semua pelanggan. Sistem penomoran telepon menggunakan huruf dan angka, dimana nomor telepon menggunakan sistem dua huruf dan lima digit angka.
                  5.      Tahun 1889. Herman Hollerith menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus yang dilakukan pada 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro Sensus tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus. Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga dapat ditekan secara drastis.
                  6.      Tahun 1931. Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.
                  7.      Tahun 1939. Dr. John V. Atanasoff dan dibantu oleh Clifford Berry berhasil menciptakan komputer elektronik digital pertama. Sejak saat ini, komputer terus mengalami perkembangan sehingga menjadi semakin canggih.
                                      8.            Tahun 1973 – 1990. Pada masa ini, istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper tentang TCP/IP. Secara harfiah, internet (interconnected networking) diartikan sebagai rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Rangkaian pusat yang membentuk internet diawali pada 1969 sebagai ARPANET yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET di antaranya adalah kaedah rangkaian tanpa pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching). Namun pada tahun 1981, National Science Foundation mengembangkan backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan. Adapun pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang dikenal sekarang. Kemudian pada 1986, IETF mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di antara DARPA, ARPANET, DDN, dan Internet Gateway. Pada 1990-an, internet telah berkembang dan menyambungkan banyak pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.[4]
                  9.      Tahun 1991 – Sekarang. Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN memungut bayaran dari para anggotanya untuk menanggulangi biaya operasionalnya. Pada 1992, mulai terbentuk komunitas internet dan diperkenalkannya istilah World Wide Web (www) oleh CERN. Pada 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh Network Solution Inc), dan jasa informasi (oleh General Atomics/CERFnet). Pada 1994, pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam berbagai segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Pada 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di backbone. Langkah ini memulai pengembangan teknologi informasi, khususnya internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.[5]
Perkembangan teknologi ini bisa dimanfaat oleh bagi para da`i dalam rangka menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada seluruh khalayak dimana saja berada. Jadi, perkembangan teknologi informasi tidak hanya bisa dimanfaatkan oleh kalangan bisnis saja. Berdakwah juga bisa dilakukan melalui saluran teknologi karena dalam agama tidak ada pembatasan-pembatasan yang berhubungan dengan media dakwah.
Ini bisa dibuktikan pada masa Rasulullah, Rasul menyampaikan pesan dakwah pada tahab awal dengan lisan kemudian dengan tulisan, dengan cara Rasulullah mengirim surat-surat kepada raja-raja yang intinya Rasullah mengajak mereka untuk masuk Islam atau bergabung dengan kaum muslimin. Oleh karena demikin dapat difahami bahwa pada masa Rasulllah juga terjadi perubahan-perubahan dalam menggunakan media dakwah.

D.    Peningkatan Mutu Dakwah Melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi
Berangkat dari beberapa urai di atas dapat difahami bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi selalu terjadi perubahan seiring dengan perkembangan zaman. Perkembangan ini terjadi karena adanya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Oleh karena demikian dapat disimpulkan bahwa manusialah yang membawa perubahan-perubahan dari masa ke-masa. Perubahan ini terjadi karena lahirnya ide-ide atau benda-benda baru dalam pikiran manusia atau disebut dengan diffusion of innovation dalam rangka pengembangan dakwah.
Dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi juga selalu terjadi perubahan-perubahan dari alat yang sangat sederhana ke-alat yang sangat canggih. Ini sangat menguntungkan bagi para da`i untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui media internet. Pada awal Islam pesan-pesan dakwah hanya bisa disampaikan memelalui ceramah saja dengan ruanglingkup yang sangat terbatas.
Dengan hadirnya media ini para da’i bisa menyampaikan pesan dakwahnya kapan saja, dimana saja dan bisa diakses oleh siapa saja. Ini sangat menguntungkan dalam rangaka meningkatkan kualitas dakwah. Oleh karena demikian seiring dengan perkembangan teknologi manusia diharapkan harus mampu mempersipkan diri untuk menjalani perkembangan ini. Tanpa mempersiapkan diri perkembangan ini tidak ada artinya dalam kehidupan manusia khususnya dalam rangka peningkatan mutu dakwah.

  
E.     Kesimpulan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sangat bermanfaat bagi manusia dalam meniti hidupnya. Karena dengan perkembangan teknologi ini manusia akan lebih mudah untuk mencari ilmu pengetahuan dan selanjut dengan mudah bisa dikembangkan. Walaupun ada sebagi orang yang menganggap bahwa dengan perkembangan ini membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia. Ini adalah suatu pernyataan yang keliru karena dampak negatif itu dilihat dari sisi penggunanya.
Adapun dari sisi manfaat dari saluran itu sendiri dampak positif itu lebih besar karena dapat membawa perkembangan terutama sekali dalam bidang informasi dan pula dapat melakukan segala macam perubahan baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, pemerintahan dan lain sebagainya.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bisa melahirkan proses komunikasi inovasi antara warga masyarakat (anggota sistem sosial), dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu yang disebut dengan difusi inovasi.




DAFTAR PUSTAKA
Bernard Cohen, Revolution In Science, England: Harvard University Press,1985.
Sadu Wasistiono, Pentingnya Komunikasi Pemerintah Untuk Membangun Kebersamaan dan Kepercayaan, dalam Jurnal Komunikasi: Warta Ilmiah Populer Komunikasi Dalam Pembangunan, Jakarta: Lipi, Vol. 8, Nomor, 2, 2005.
Wahyono, Teguh. Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi, Yogyakarta:ANDI 2009.
Y. Maryono, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Jakarta: Yudhistira, cet. 1, 2008.


[1] Bernard Cohen, Revolution In Science, (England: Harvard University Press,1985), h. 398.
[2] Sadu Wasistiono, Pentingnya Komunikasi Pemerintah Untuk Membangun Kebersamaan dan Kepercayaan, dalam Jurnal Komunikasi: Warta Ilmiah Populer Komunikasi Dalam Pembangunan (Jakarta: Lipi, Vol. 8, Nomor, 2, 2005), h. 7.
[3] Y. Maryono, Teknologi Informasi dan Komunikasi (Jakarta: Yudhistira, cet. 1, 2008), h. 19
[4] Wahyono, Teguh. Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi. (Yogyakarta:ANDI 2009). h 134
[5] Ibid, h. 23
LihatTutupKomentar