Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat ASEAN

Bunga yang indah bukan hanya tumbuh di Indonesia. Negara-negara lain seperti negara tetangga pun memiliki bunga yang cantik. Karena kondisi geografis yang hampir sama, bunga yang tumbuh tidak jauh berbeda jenisnya. Perhatikan jenis-jenis bunga yang tumbuh di negara-negara tetangga. Bunga kembang sepatu tumbuh di Indonesia dan Malaysia. Bunga ini dapat digunakan sebagai pewarna. Di Malaysia, bunga kembang sepatu dinamakan Bunga Raya dan merupakan bunga nasional.

Selain itu juga ada bunga komboja. Bunga ini sering digunakan dalam perlengkapan tari di Bali. Dor Champa atau bunga kamboja dapat ditemukan di Indonesia dan Laos. Di negara tersebut bunga ini digunakan untuk dekorasi upacara keagamaan dan penyambutan tamu. Malaysia, Laos, dan Indonesia hidup berdampingan. Meskipun berbeda negara, namun ketiganya memiliki persamaan dalam kehidupan sosial dan budaya. Masih banyak negara lainnya yang memiliki kesamaan. Oleh sebab itu, mereka menggabungkan diri dalam suatu organisasi yang bernama ASEAN, yaitu persatuan negara-negara se-Asia Tenggara. Berikut adalah ke-10 negara ASEAN.
Untuk menambah wawasanmu tentang negara-negara ASEAN, bacalah informasi berikut dengan saksama.
ASEAN Menjawab Kebutuhan Hidup Bertetangga

Kamu pasti pernah merasakan nyamannya hidup bertetangga. Hal ini terasa saat semua keluarga saling mendukung, saling membantu, dan bekerja sama. Kenyamanan dalam bertetangga perlu diwujudkan karena tiap keluarga memiliki kepentingan yang sama.

Hal itu juga yang mendasari terbentuknya ASEAN. ASEAN adalah sebuah organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara ini bersatu karena adanya persamaan letak geografis dan kemiripan budaya. Kepentingan yang sama dalam memajukan pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, serta menjaga keamanan kawasan menjadi dasar pertimbangan para tokoh-tokoh dunia pendiri ASEAN. Pada tahun 1967 ASEAN berdiri atas dasar Deklarasi Bangkok. Saat itu, tokoh-tokoh dari lima negara yang terlibat dalam diskusi menjadi pencetus dan pendiri organisasi ini.

Lima negara yang menjadi anggota pertama ASEAN di tahun 1967 adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina. Para utusan dari kelima negara tersebut, yang sekaligus merupakan tokoh-tokoh pendiri ASEAN, adalah Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), Thanat Khoman (Thailand), S. Rajaratnam (Singapura), dan Narciso Ramos (Filipina).

ASEAN harus dapat memberikan manfaat bagi semua anggotanya. Untuk itu, berbagai kerja sama dikembangkan untuk memajukan kesejahteraan semua anggotanya. Kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, serta politik dikembangkan demi kemajuan semua anggota. Manfaat yang dirasakan oleh anggota-anggota ASEAN, membuat semakin banyak negara yang kemudian bergabung dengan organisasi ini. Saat ini ada sepuluh negara yang menjadi anggota ASEAN. Berdasarkan urutan waktu bergabungnya, negara anggota ASEAN tersebut adalah:
  1. lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, yang bergabung pada tanggal 8 Agustus 1967
  2. Brunei Darussalam, bergabung pada tanggal 7 Januari 1984
  3. Vietnam, bergabung pada tanggal 28 Juli 1995
  4. Laos dan Myanmar, bergabung pada tanggal 23 Juli 1997
  5. Kamboja, bergabung pada tanggal 30 April 1999
Masyarakat negara-negara ASEAN memiliki kehidupan sosial budaya yang unik. Kamu dapat mempelajarinya dengan membaca teks berikut.

A. Brunei Darussalam
Kampung Ayer adalah desa terapung di Brunei Darussalam. Tahun 1400 Kampung Ayer sempat menjadi pusat pemerintahan. Saat ini banyak penduduknya yang memiliki perahu pribadi dan disimpan di bawah rumah apung mereka.

Budaya Brunei banyak dipengaruhi oleh ajaran Islam. Mayoritas penduduknya adalah orang Melayu. Kata “Brunei” berasal dari kata “Nah Baru” yang diucapkan oleh Awang Alak Betatar, penemu negara ini. Kata “Darussalam” berarti “Tempat yang Damai” atau “Rumah Keamanan”. Dalam percakapan, menunjuk dengan jari telunjuk dianggap kasar. Secara tradisional, orang Brunei tidak berjabat tangan dengan lawan jenis. Melepaskan sepatu adalah kebiasaan umum orang Brunei sebelum memasuki rumah orang lain.

B. Malaysia
Patung Dewa Murungga di Malaysia merupakan patung berukuran 42.7 meter. Patung ini terletak di Batu Caves, gua yang merupakan salah satu kuil Hindu di luar India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa Murungga. Malaysia memiliki kota yang bernama George Town, yaitu kota yang terdaftar dalam UNESCO World Heritage. Kota ini terletak di Pulau Penang. George Town adalah kota yang memiliki ragam jenis budaya. Banyak gedung peninggalan masa Eropa dan bangunan bernuansa Melayu Tionghoa. Tiga kaum utama di Malaysia adalah Melayu, Cina, dan India. Musik tradisionalnya banyak dipengaruhi oleh budaya Cina, Islam, India, dan Indonesia. Makanan khasnya adalah nasi lemak.

C. Filipina
Budaya Filipina merupakan hasil perpaduan antara budaya barat dan timur. Kehidupan budayanya dipengaruhi oleh budaya Melayu, Cina, dan Spanyol. Bahasa Filipina adalah bahasa Nasional dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar untuk urusan perdagangan atau pergaulan. Ada delapan dialek utama yang digunakan oleh masyarakat Filipina, yaitu Tagalog, Cebuano, Ilocano, Hiligaynon atau Ilonggo, Bicol, Waray, Pampango, dan Pangasinense. ‘Po’ dan ‘opo’ adalah sebutan orang Filipina terhadap orang yang lebih tua. Mereka memanggilnya dengan menggunakan kata-kata seperti “Kuya”, “Ate”, “Manong” atau “Manang” yang menunjukkan rasa penghormatan. Jabat tangan adalah bentuk salam yang paling sering dijumpai di Filipina. Tarian Tinikling merupakan tarian masyarakat Filipina. Tarian ini menceritakan tentang burung Tinikling yang berjalan melompat menghindari perangkap bambu petani padi.

D. Kamboja
Banyak candi di Kamboja terbuat dari batu. Dewa-dewa dari agama Hindu dan Buddha terukir pada tembok. Tari Apsara lahir pada 2.000 tahun lalu. Relief tarian banyak ditemukan di bangunan-bangunan keagamaan di Kamboja. Orang Khmer mengenakan syal kotak-kotak yang disebut Krama. Pria dan wanita Khmer mengenakan bandul Buddha pada kalungnya. Tujuannya adalah untuk menjaga dari roh jahat dan membawa keberuntungan. Makanan terkenal Kamboja adalah chha yang berarti tumisan.

D. Myanmar
Myanmar disebut sebagai negara seribu Pagoda. Hal ini disebabkan karena sangat mudah menemukan kuil-kuil suci Buddha. Mayoritas penduduk Myanmar adalah keturunan Tibet. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Birma.

Pakaian tradisional Myanmar yang disebut Longyi mirip sarung Indonesia, namun kain ini membelit bagian tubuh mereka mulai dari perut hingga betis. Longyi yang berbahan kain katun bukan saja dikenakan pria dewasa, namun juga anak-anak dan wanita.

F. Vietnam
Permainan ‘Menangkap Jangkrik dengan Mata Tertutup’ adalah permainan tradisional anak Vietnam. Anak yang berada di tengah lingkaran, matanya ditutup kain. Menangkap salah satu teman dan menebak namanya.

Vietnam terkenal dengan baju khasnya yang disebut Ao Dai. Topi caping pun banyak ditemui di sana. Orang Vietnam gemar duduk di dingklik, yaitu kursi yang sangat pendek. Bukan hanya untuk makan, bahkan untuk mengobrol pun mereka senang duduk di atas dingklik. Mayoritas orang Vietnam memiliki nama keluarga Nguyen. Hal ini disebabkan karena Dinasti Nguyen berkuasa mulai 1803-1945 dan merupakan dinasti terakhir di Vietnam.

G. Laos
Nama Laos berhubungan dengan penemunya, yaitu Ai Lao. Orang Laos terkenal kesabaran dan kesederhanaannya. Hal ini terkait dengan ajaran agama Buddha yang banyak dianut masyarakatnya. Olahraga tradisional di Laos adalah Kataw, seperti olahraga bola voli, namun menggunakan kaki untuk menangkap dan memukul bola. Bola terbuat dari anyaman bambu.

Tahun baru Laos disebut Bun Pi Mai. Semua penduduk membersihkan rumah, mengenakan pakaian baru, dan mencuci patung-patung Buddha. Makanan utama bangsa Laos adalah nasi atau beras ketan yang dimakan dengan tangan langsung. Orang Laos menyebut dirinya ”luk khao niaow”, yang artinya “anak turun nasi ketan”. Upacara sakral pemberian sedekah, atau dikenal dengan Sai Bat merupakan upacara di Laos. Para biksu membawa bakul kecil mengitari sebagian kecil kota untuk menerima sedekah dari penduduk setempat yang mayoritas beragama Buddha.

H. Singapura
Singapura memiliki lambang negara, yaitu Merlion. Merlion adalah patung berkepala singa dan berbadan ikan. Menurut mitos, Singapura dahulunya adalah kampung ikan. Kampung ini bernama Temasek yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya lautan. Singapura berasal dari kata Sansekerta yang berarti kota Singa. Penduduk Singapura berasal dari Cina, Melayu, India, dan Eropa. ‘Kaum Baba’ adalah sebutan bagi keturunan Cina-Melayu. Singapura memiliki empat bahasa resmi, yaitu Melayu, Mandarin, Inggris, dan Tamil. Masyarakat Singapura memiliki budaya jalan kaki. Sekitar 80 persen masyarakatnya memilih untuk berjalan kaki ke mana-mana. Hal ini disebabkan harga kendaraan, yaitu mobil dan bahan bakar sangat mahal. Kepiting cabai adalah makanan yang sangat digemari masyarakat Singapura.

I. Thailand
Thailand adalah satu-satunya negara di ASEAN yang tidak pernah dijajah bangsa Eropa. Thailand dalam bahasa Thai adalah Prathet Thai, yang artinya “Tanah Kebebasan”. Sejak tahun 1800-an, Thailand berubah nama, antara lain Siam (dari bahasa Sansekerta yang artinya gelap atau cokelat) dan Thailand. Ramakien adalah cerita nasional Thailand yang memengaruhi kehidupan masyarakatnya. Di Thailand, Kepala adalah bagian tubuh yang paling dihormati.

Tidak ada orang yang akan berani menyentuh kepala, bahkan kepala anak-anak. Sebaliknya, bagian kaki dianggap bagian yang paling hina karena dipakai sebagai alat untuk menapak di tanah. Oleh sebab itu, kaki tidak boleh dihadapkan ke patung suci atau orang lain. Indonesia dan Thailand memiliki tradisi minum teh. Di beberapa daerah di Indonesia, kebiasaan minum teh dilakukan secara turun temurun. Salah satunya adalah teh yang diseduh di poci. Oleh sebab itu, teh tersebut dinamakan dengan teh poci. Di Thailand, teh disajikan dengan susu dan rempah-rempah. Teh tersebut dinamakan Thai Ice Tea dan disajikan dingin.

Bagaimana dengan kehidupan dan budaya Indonesia?

Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera. Letak tersebut membuat Indonesia berada di tempat yang cukup strategis. Dengan letak yang cukup strategis tersebut, Indonesia memiliki fasilitas jalur transportasi yang sangat menguntungkan, baik itu jalur darat, laut, mau pun udara. Selain itu, letak yang strategis ini juga menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis. Selain memiliki letak dan iklim yang sangat baik, Indonesia juga merupakan satu-satunya negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau. Indonesia setidaknya memiliki 17.504 pulau besar dan pulau kecil dan sekitar 6000 pulau di antaranya tidak berpenghuni. Pulau tidak berpenghuni ini menyebar di sekitar garis Khatulistiwa.

Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Apabila perairan antara pulau-pulau tersebut digabungkan, luas Indonesia mencapai 1,9 juta mil2. Pulau terpadat di Indonesia terletak di Pulau Jawa. Jumlah penduduk di Pulau ini mencapai setengah dari jumlah populasi di Indonesia. Oleh karena itu, Pulau Jawa ini dijadikan sebagai wilayah pusat dari Negara Indonesia, karena ibukota negara Indonesia terletak di pulau ini, yaitu Jakarta.

Kebudayaan Indonesia merupakan gabungan dari seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum wilayah tersebut terbentuk menjadi Indonesia pada 1945. Seluruh kebudayaan yang beraneka ragam di Indonesia pada saat itu menjadi bagian integral daripada kebudayaan Indonesia.

Walaupun kebudayaan Indonesia beraneka ragam, pada dasarnya kebudayaan ini terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan dari wilayah lain, seperti Tionghoa, India dan kebudayaan dari Arab. Kebudayaan India sendiri telah masuk ke dalam kebudayaan Indonesia sebelum Indonesia belum terbentuk. Kebudayaan India mulai masuk ke Indonesia seiring dengan penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara. Kebudayaan Hindu dan Buddha sempat mendominasi nusantara pada abad ke-5 Masehi. Hal ini ditandai dengan berdirinya kerajaan bernafaskan Hindu dan Buddha tertua di nusantara, yaitu Kutai. Kerajaan Kutai ini berdiri hingga pada penghujung abad ke-15 Masehi.

Sementara untuk kebudayaan Tionghoa, kebudayaan ini masuk dan memengaruhi kebudayaan Indonesia akibat dari adanya interaksi pedagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan nusantara. Selain itu, banyak pula perantau-perantau Tionghoa yang masuk dan menetap di Indonesia. Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal lalu menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik. Kebudayaan inilah yang menjadi salah satu akar daripada kebudayaan lokal modern di Indonesia, seperti kebudayaan Jawa dan Betawi.

Kehidupan sosial masyarakat Indonesia sebagian besar diisi dengan kegiatan-kegiatan sosial, seperti bekerja, berinteraksi, dan lain sebagainya. Dalam berinteraksi sosial, masyarakat Indonesia memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Namun, bahasa resmi masyarakat Indonesia adalah bahasa Indonesia. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36 dan tersirat dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Selain itu, bahasa Indonesia ini juga diresmikan pada hari kemerdekaan bangsa Indonesia tahun 1945.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga saat ini terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan mau pun penyerapan dari bahasa daerah atau bahasa asing. Selain bahasa, masyarakat Indonesia juga memiliki kesenian-kesenian yang beragam. Jenis kesenian Indonesia dapat dikategorikan dalam beberapa klasifikasi, seperti seni musik, seni tari, seni busana, seni bela diri, dan masih banyak lagi.

Kebanyakan dari kesenian Indonesia ini dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan dari wilayah lain. Contohnya, seni tari dari daerah Jawa dan Bali terkenal dengan pengaruh dari aspek-aspek kebudayaan dan mitologi Hindu.
Kondisi Geografis Asia Tenggara

Letak geografis Asia Tenggara berada di antara tiga perairan, yaitu:
  • Samudra Hindia dan Teluk Benggala di bagian barat;
  • Laut Cina Selatan di utara; dan
  • Samudra Pasifik di timur.
Wilayah Asia Tenggara dibagi menjadi dua dataran yaitu:

1. Daratan Berbentuk Semenanjung
Wilayah yang berbentuk semenanjung adalah Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, dan wilayah Malaysia bagian barat.
2. Daratan Berbentuk Gugusan Kepulauan
Wilayah yang berbentuk gugusan kepulauan adalah Filipina, Indonesia, wilayah Malaysia bagian timur, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Kamu sudah belajar keunikan negara-negara ASEAN mulai dari kondisi geografis, bunga, hingga kebudayaannya.

Pilihlah dua negara ASEAN. Carilah perbedaan dan persamaan karakteristik dari kedua negara tersebut mulai dari tumbuhan yang hidup, khususnya bunga yang menjadi ciri khas negara dan kondisi sosial budaya mereka. Kamu bisa menyebutkan nama bunga, nama sebutan (apabila ada), pemanfaat, dan tempat tumbuhnya.

Tulislah pemikiranmu tentang karakteristik negara pada diagram Venn yang telah disiapkan.
Perhatikan caranya berikut ini.
  1. Tentukan dua negara yang akan kamu cari informasinya lebih dalam lagi. Tulislah di kotak yang tersedia.
  2. Tulis masing-masing karakteristiknya di lingkaran sesuai dengan negaranya.
  3. Di tengah lingkaran, kamu dapat menuliskan persamaan karakteristik yang dimiliki oleh kedua negara.
Alternatif Jawaban;
Sungguh menarik kehidupan sosial budaya penduduk negara di kawasan Asia Tenggara bukan??
LihatTutupKomentar