Pangan yang merupakan kebutuhan pokok sejauh ini cukup banyak memberikan peluang usaha. Jogja sebagai kota wisata dan pendidikan menjadi daya tarik sehingga menambah populasi penduduk dan meningkatnya jumlah kebutuhan pangan.
Berbicara tentang makanan pokok tentunya tak lepas dari lauk pauk, salah satunya adalah ikan air tawar. Hal inilah yang coba dipenuhi oleh masyarakat Cebongan,Sleman.
Berkembangnya usaha perikanan air tawar membuat Pak Sile dan Pak Prono mengamati kondisi tersebut dan melihat bahwa permintaan ikan air tawar cukup besar sementara ketersediaannya terbatas.
Pada akhir tahun 2007 dengan mengambil alih beberapa kolam ikan milik petani di desanya, Pak prono dan Pak Sile memulai usaha ini. Mereka fokus ke usaha penampungan/pengepulan dengan menampung hasil budidaya dari petani lainnya dimana perputaran omset yang lebih cepat dan pengelolaan lebih mudah.
Pada akhir tahun 2007 dengan mengambil alih beberapa kolam ikan milik petani di desanya, Pak prono dan Pak Sile memulai usaha ini. Mereka fokus ke usaha penampungan/pengepulan dengan menampung hasil budidaya dari petani lainnya dimana perputaran omset yang lebih cepat dan pengelolaan lebih mudah.
Ikan-ikan tersebut mereka peroleh dari petani-petani dari daerah Sleman dan sekitarnya. Jenis ikan yang mereka sediakan bermacam jenis dan tergantung ketersediaan dari petani dan kecocokan harga. Rata-rata mereka bisa menyediakan 2 kuintal per hari.
Jenis-jenis ikan air tawar tersebut antara lain bawal, graskap, tawes, ikan mas, gurameh dan jenis lain yang sesuai pesanan. Dari sekian jenis yang ada, jenis graskap, tawes dan gurameh sulit diperoleh. Ikan mas stok mudah diperoleh tetapi harganya cukup tinggi.
Rata-rata harga perolehan sebagai contoh:
- Bawal untuk konsumsi Rp 9000 – Rp10.000/kg
- Gurameh konsumsi Rp 25.000/kg
- Tombro untuk bibit Rp 40.000/kg
- Bawal untuk konsumsi Rp 9000 – Rp10.000/kg
- Gurameh konsumsi Rp 25.000/kg
- Tombro untuk bibit Rp 40.000/kg
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk penyediaan ikan, pengelolaan dan pelayanan konsumen selama ini ditangani sendiri sehingga biaya tenaga kerja Rp0,-. Biaya untuk pakan pun tidak terlalu besar karena ikan hanya ditampung sementara sampai pembeli datang.
Fokus usaha pada proses penampungan sehingga proses pengelolaannya pun tidak sesulit usaha budidaya pembibitan dan pembesaran ikan. Proses ini dimulai dengan pencarian ikan ke beberapa petani pembibitan dan penyeleksian serta negosiasi harga.
Apabila harga telah disepakati, ikan dibawa dan dimasukkan ke kolam karantina sampai ikan-ikan tersebut siap jual. Di kolam tersebut dilakukan proses penyembuhan ikan-ikan yang diserang penyakit. Setelah ikan-ikan sehat dan siap jual, dipindahkan ke kolam display (bak dan kelambu) sehingga memudahkan calon konsumen melihat kondisi ikan.
Salah satu keunggulan dari Mina Pule Sejati, menurut beberapa konsumennya adalah harga yang relatif miring, dengan mutu yang tetap terjaga.
Kendala Usaha
Kendala yang dihadapi dalam usaha ini adalah keterbatasan modal yang mengakibatkan sering kalah bersaing dengan petani/kelompok tani lain dalam mendapatkan stok ikan. Akan tetapi dengan banyaknya permintaan yang ada, keberadaan kompetitor tidak begitu terasa.
Debit air yang terbatas pada musim kemarau juga terkadang mengganggu proses penampungan jika jumlah ikan cukup banyak. Kendala lain yang dirasa cukup besar yaitu keterbatasan tenaga kerja sehingga menyulitkan proses pencarian stok ikan, pengelolaan dan sekaligus pelayanan terhadap konsumen.
Pemasaran Sampai ke Luar Kota
Selama ini konsumen yang datang adalah petani ikan pembesaran, pengusaha pemancingan, pedagang pasar dan rumah makan dan beberapa diantaranya merupakan pelanggan tetap. Sebagian besar konsumennya berasal dari Jogja. Selain itu ada juga yang berasal dari Magelang, Ungaran dan Semarang. Keuntungan yang diperoleh rata-rata sebesar 20% dari harga beli.
Selama ini konsumen yang datang adalah petani ikan pembesaran, pengusaha pemancingan, pedagang pasar dan rumah makan dan beberapa diantaranya merupakan pelanggan tetap. Sebagian besar konsumennya berasal dari Jogja. Selain itu ada juga yang berasal dari Magelang, Ungaran dan Semarang. Keuntungan yang diperoleh rata-rata sebesar 20% dari harga beli.
Di masa mendatang, Mina Pule Sejati berusaha mengembangkan sarana fisik dengan membuat kolam display yang lebih representatif serta berusaha meningkatkan modal sebagai upaya untuk meningkatkan terjaminnya ketersediaan stok ikan. Dengan banyaknya permintaan yang belum bisa dipenuhi oleh petani-petani usaha perikanan tentunya merupakan peluang yang cukup terbuka dalam usaha ini.
Simulasi Usaha Penampungan Ikan Air tawar
Pengeluaran
Pembelian Ikan Bawal Konsumsi: 100 kg x Rp.10.000 = Rp. 1.000.000
Pembelian Ikan Gurameh Konsumsi: 100 kg x Rp.25.000 = Rp. 2.500.000
Pembelian Bibit Ikan Tombro : 50 kg x Rp. 40.000 = Rp. 2.000.000
Total Pengeluaran = Rp. 5.500.000
Pembelian Ikan Bawal Konsumsi: 100 kg x Rp.10.000 = Rp. 1.000.000
Pembelian Ikan Gurameh Konsumsi: 100 kg x Rp.25.000 = Rp. 2.500.000
Pembelian Bibit Ikan Tombro : 50 kg x Rp. 40.000 = Rp. 2.000.000
Total Pengeluaran = Rp. 5.500.000
Pendapatan
Pembelian Ikan Bawal Konsumsi: 100 kg x Rp.11.000 = Rp. 1.100.000
Pembelian Ikan Gurameh Konsumsi: 100 kg x Rp.27.000 = Rp. 2.700.000
Pembelian Bibit Ikan Tombro : 50 kg x Rp. 45.000 = Rp. 2.250.000
Total Pendapatan = Rp. 6.050.000
Pembelian Ikan Bawal Konsumsi: 100 kg x Rp.11.000 = Rp. 1.100.000
Pembelian Ikan Gurameh Konsumsi: 100 kg x Rp.27.000 = Rp. 2.700.000
Pembelian Bibit Ikan Tombro : 50 kg x Rp. 45.000 = Rp. 2.250.000
Total Pendapatan = Rp. 6.050.000
Keuntungan UsahaRp. 6.050.000 – Rp. 5.500.000 = Rp. 550.000